LMP-FKH Sorot Taman Mattirotasi Tidak Terurus

LMP-FKH Sorot Taman Mattirotasi Tidak Terurus

PAREPARE, Koran Investigasi
Keberadaan Taman Mattirotasi Parepare, sebagai salah satu destinasi ruang terbuka hijau yang telah dimanfaatkan lebih banyak oleh masyarakat untuk jogging track, senam dan acara hiburan keluarga di hari libur, mendapat sorotan tajam dari berbagai elemen.

Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (LMP) Kota Parepare H. Syamsul Latanro memberikan penilaian yang sangat memprihatinkan terhadap tanaman yang ada dalam kawasan Taman Mattirotasi yang tidak terurus bahkan terkesan dibiarkan rusak sampai punah.

"Seharusnya Taman Mattirotasi ini dijaga dan dirawat dengan serius. Jangan dibiarkan tanaman yang sudah tumbuh mekar diganggu apalagi dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab," tegas Syamsul Latanro yang kerap disapa HSL, Minggu, 14 Oktober 2018.

Hal sama diungkapkan oleh Pemerhati Lingkungan Hidup Perkotaan H. Bakhtiar Syarifuddin. Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Parepare ini menekankan, bahwa seluruh tanaman yang berada dalam kawasan Taman Mattirotasi itu, seharusnya terbebas dari segala bentuk ancaman dan gangguan kerusakan.

Oleh karena Taman Mattirotasi itu sudah menjadi salah satu ikon ekologi perkotaan Parepare.

Menurut Bakhtiar, Taman Mattirotasi itu sesungguhnya merupakan filter utama untuk penangkal polutan dari kepadatan kendaraan yang beroperasi siang malam di sepanjang Jalan Mattirotasi.

Sehingga keberadaannya sangat penting dalam menjaga kualitas udara dalam perkotaan.

"Taman Mattirotasi ini sebaik apapun rencana tata ruangnya, dan sehebat apapun fasilitas tamannya yang telah disediakan, semua itu tidak ada gunanya bila tindakan menjaga dan memeliharanya terabaikan," ingat Bakhtiar.

Memanfaatkan taman sebagai ruang terbuka hijau bagi seluruh masyarakat dalam beraktivitas, kata Bakhtiar, tentunya harus diikuti juga kepedulian dan tanggung jawab dalam mengendalikan pemanfaatannya.

"Bila dimungkinkan kawasan Taman Mattirotasi itu tidak lagi diberi izin untuk ditempati melakukan acara-acara yang tidak sesuai  ldengan daya tampungnya," harap Bakhtiar.

"Sebab tidak jarang setiap usai menggelar acara-acara yang menghadirkan massa atau banyak penonton, tanaman yang sebelumnya tumbuh mekar indah akhirnya ikut menjadi korban kepunahan. Jangan seenaknya saja menggunakan kawasan Taman Mattirotasi tanpa turut serta menjaga dari segala bentuk ancaman pengrusakan," tandas Bakhtiar. (AndiUdin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aksi Heroik Ditunjukkan TRC Pos SAR Selayar Tembus Jalur Evakuasi Utama Menggunakan Kuda Besi

Ulang Tahun ke 55 Rahayu Kertawiguna mendapat Kado Istimewa dari Forwan

Inlah Cerita Kasus Ayahnya Adik Kita Junaedi Appatunru,