Film Origami’ dan ‘Dupa’ Raih Juara 1 Festival Film Pendek Buddhis Piala Padma 2019

Film Origami’ dan ‘Dupa’  Raih Juara 1  Festival Film Pendek Buddhis Piala Padma 2019
     Toleranasi antar umat beragama di Indonesia sejak pemilu 2014 diraskan makin menurun, sehngga para Buddhis merasa perlu dieratkan kembali, sekaligus menyiarkan dan memperdalam ajaran Buddha.  Salah satu caranya dengan  penggemar Festival Film Pendek.   
      AdalahLembaga Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) yang menggagas Festival Film Pendek Memperebutkan piala Pamda 2019 dengan mengusung tema Moderasi Beragama : ‘Beda Itu Asyik’ sukses digelar digedung PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (10/10) malam.
         Rachmat Harsono, selaku koordinator bidang pembinaan LPTGN, mengatakan gelaran Festival Film Pendek Piala Padma bertujuan untuk menyiarkan dan memperdalam ajaran Buddha terkait toleransi beragama, juga menyikapi isu konflik perpecahan bangsa yang menjadi sorotan  belakangan ini. Sebab perbedaan ini jika ditangani dengan serius akan menjadi harta yang sangat berharga. Sekaligus untuk menumbuhkan bibit baru dalam dunia industri perfilman.
        “ Para pesertanya sangat berbakat, makanya selain memberikan apresiasi, kami juga memberikan bimbingan workshop singkat melalui dewan juri agar selepas mengikuti festival film pendek ini mereka mendapat ilmu sehingga wawasan mereka bisa meningkat dan berkualitas,” jelasnya.
       Festival Pendek, Piala Padma kali ini diikuti sekitar  35 judul film pendek yang masuk terhitung sejak bulan Juni hingga Juli 2019, masing-masing 17 film pendek umum dan 18 film pendek kategori pelajar yang diseleksi oleh tiga dewan juri dari akademisi dan profesional seperti Firman Lie (Dosen Desain Komunikasi Visual), 
       “Kami bersepakat mengambil  lima finalis untuk masing-masing kategori yang diseleksi oleh tim juri seperti Firman Lie, Robert Rony dan Titien Watimena. Mereka mulai dari akademisi, produser dan penulis,” ujar Rachmat Harsono di gedung PPHUI Jakarta, kemarin.
         Keluar sebagai pemenang dari kategori pelajar adalah film berjudul ‘Origami’ yang diproduksi oleh Siege Co dari keluarga mahasiswa Buddhis Ashokavadana, President University, Jababeka, Cikarang, Bekasi. Film besutan sutradara pemula Jevon Patrick Edberth itu berhasil menyingkirkan 4 finalis lainnya seperti Rasa Kecewa Rio, Negaraku Toleransiku, Berpikir Negatif/Positif dan Regret. Pemennang juga berhak mendapatkan hadiah berupa sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp 15.000,000,. (Tebe)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aksi Heroik Ditunjukkan TRC Pos SAR Selayar Tembus Jalur Evakuasi Utama Menggunakan Kuda Besi

Ulang Tahun ke 55 Rahayu Kertawiguna mendapat Kado Istimewa dari Forwan

Inlah Cerita Kasus Ayahnya Adik Kita Junaedi Appatunru,