KDI 2018 Menjawab Keinginan Kaum Millenial

KDI 2018 Menjawab Keinginan Kaum Millenial
Jakarta,Koran Investigasi
      Ditengah hiruk pikuk nya industri musik dangdut, ternyata tidak mudah menghadirkan Program pencarian bakat penyanyi baru agar tetap diminati penggila musik dangdut di Tanah Air. Meski sulit, para kreator Kontes Dangdut Indonesia (KDI) MNCTV mencoba menghadirkan kontes pencarian penyanyi dangdut kekinian tanpa mengabaikan unsur penjurian.
     Agar tetap menjaga Marwah musik dangdut dan kualitas para pemenangnya. KDI 2018 menghadirkan para dewan juri para penyanyi yang sudah malang melintang di industri musik asli Indonesia itu. Salah satunya Hj. Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto, Ikke Nurjanah, Iis Dahlia, Beniqno, Ayu Tingting, Ivan Gunawan. Dipandu oleh host kenamaan Indonesia Rafi Ahmad, Rina Nose, Ruben Onsu dan Co-Host Anwar BAB. Tak hanya itu, para peserta juga akan dikomentari oleh juri juri berkompeten dibidangnya.
          Minggu ini KDI memasuki babak 3 Besar KDI 2018, Delima (Tanjung Balai), Mus Brother (Medan), dan Abi (Sidrap). Persaingan 3 finalis sangat ketat, hasil polling SMS dan Instagram.
    Pada gelaran Selasa malam (25/9) Musbrother harus menerima kenyataan bahwa mereka menjadi juara ke 3 dalam KDI 2018.
      Ragam tantangan yang diberikan pun terus disodorkan. Zonasi yang diberikan semakin banyak. Mereka harus melewati zona opening, zona kolaborasi titisan, zona super dance, zona orchestradut, dan yang terakhir zona drama musical.
      Saat zona opening, Delima berduet dengan Jenita Janet membawakan lagu "Lagi Syantik", Abi dan Tasya Rosmala dengan lagu Pokoke Joget, dan terakhir Musbrother dan Trio Macan dalam lagu Iwak Peyek.
      Berikutnya dalam zona kolaborasi titisan, 3 besar KDI 2018 berduet dengan titisan mereka. Abi dengan Ditya Idol membawakan lagu Den Assalam, Delima dengan Ina dalam lagu Si Kecil, dan yang tak kalah heboh Musbrother dan Affan & Haikal dengan lagunya Pangeran Dangdut.
       LPada zona super group, mereka disandingkan dengan beberapa musisi dangdut kondang. Musbrother disandingkan dengan Wika Salim dan Rischa, Delima bersama Wulan Alora, Fani, Givri, & Eva Puka, dan yang tak kalah membahana Abi dan the boys yakni Danias, Mahesya & Yogie.
       Selanjutnya dalam zona orchestradut, Musbrother membawakan lagu Gejolak Asmara berhasil membuat panggung panas. Delima dengan lagunya Sudahlah berhasil memukau penonton di studio. Namun tak disangka, usai membawakan lagu Sudahlah, Delima pingsan dan harus ditangani tim medis. Setelah siuman, Delima mengaku kelelahan saat pulang kampung beberapa waktu lalu. Abi dalam lagu Kabhi Alvida Na Kehna berhasil menghipnotis para penonton distudio.
      Sebagai Pamuncak KDI adalah zona drama musical. Disini ketiga kontestan ditantang untuk beradu akting sekaligus bernyanyi. Zona ini berhasil ditaklukkan oleh ketiganya.
      Para peserta KDI 2018 beberapa waktu lalu melakukan mini konser dikampung halaman masing masing. Tak disangka sambutan yang meriah diterima oleh ketiga kontestan KDI 2018. .
       Pada malam ini, Master Ivan Gunawan memuji penampilan kontestan. "Untuk konsep baju, saya sangat menyukai kontestan malam ini. Besssttt," imbuhnya.
        Segmen yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Raffi Ahmad, Wendy Cagur dan Ruben Onsu mengumumkan hasil perolehan voting akhir. Abi mendapatkan 37% suara, dipastikan masuk ke babak Grand Final minggu depan. Delima menempati posisi kedua dengan perolehan voting 33% menemani Abi minggu depan. Namun sayang, Musbrother terhenti di 3 besar.
        "Alhamdulilah, kami tidak menyangka dapat berada diposisi sekarang. Kami siap menghadapi dunia hiburan yang sesungguhnya," ujar kembar berusia 18 tahun ini.
       Sebagai pelopor ajang penyanyi dangdut, KDI mencoba tampil elegan dan menjawab keinginan anak muda milenial. Ragam gemuk yang menghibur terus digali oleh tim kreatif MNCTV. Lalu siapa jawara KDI 2018 ? Kita tunggu Minggu depan! (Boeyil)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aksi Heroik Ditunjukkan TRC Pos SAR Selayar Tembus Jalur Evakuasi Utama Menggunakan Kuda Besi

Ulang Tahun ke 55 Rahayu Kertawiguna mendapat Kado Istimewa dari Forwan

Inlah Cerita Kasus Ayahnya Adik Kita Junaedi Appatunru,